Tumpukan berkas kerjasama dari berbagau badan usaha menumpuk
di mejaku. Semuanya sangat berantakan tak karuan. Sulit rasanya mengambil
sebuah keputusan dalam usaha ini. Sebuah usaha yang dulu di rintis oleh pak
Joko.
Kulirik sebuah foto keluarga di mejaku. Bukan foto keluarga
kecilku, tetapi keluarga besar istriku saat pernikaulang tahun anakku yang ke
2. Disana aku melihat senyumannya yang sangat bahagia, bangga dan selalu
membuatku selalu ingin berusaha untuk menjadi terbaik untuknya dan untuk diriku
sendiri. Walaupun aku sudah beristri tetapi dia tetap milikku selamanya. Dia adalah
Ayah mertuaku, orang pertama yang aku sayangi jiwa raganya setelah kedua orang
tuaku. Walaupun aku milik ananknya tetapi aku akan selalu ada di sisinya.
Permulaan ceritanya di mulai dari 17 tahun yang lalu.
Aku hanya anak desa saat itu. Saat itu bapak bekerja sebagai
buruh tani dan ibu sebagai pedagang kecambah di pasar. Aku usia 16 tahun
memiliki dua adik permpuan usia 5 tahun dan 10 tahun. Kami hidup di rumah yang
cukup layak penginggalan dari kakek dan nenek. Pada dasarnya aku tergolong anak
yang penurut dan tidak bisa membantah, entah omongan orang tua, guru ataupun
orang lain.
Diusia itu aku baru saja menyelesaikan pendidikan di SMU dan
ingin memiliki pekerjaan agar bisa membantu menyekolahkan kedua adikku. Aku saat
itu sama sekali tidak memiliki keinginan lain, yang aku inginkan hanya aku bisa
bekerja tetapi tidak ingin merantau. Hingga ahirnya aku bekerja bersama pak
joko yang sekarang menjadi ayah mertuaku sekaligus Boy Fren (BF/ kekasih sesame
jenis).
Saat itu usaha ayah mertuaku hanya berjualan bunga. Disana aku
bekerja sebagai perawat bunga dan sekaligus menjaga toko bunganya. Bagi anak
lulusan SMU yang tidak memiliki keahlian kusus itu membuatku cukup bahagia.
Ayah mertuaku sangatlah baik hati, dia mengajariku banyak hal, mulai cara
bertanam hingga petuah-petuah kehidupan. Dalam satu bulan aku bisa sangat dekat
dengannya. Saat itu dia berusia 33 thn memiliki 2 anak berusia 10 dan 5 tahun
seuisa adik adikku. Aku berusaha akab dengan anak dan istrinya tetapi selama
itu aku tidak bisa menyentuh hati mereka hanya pak joko saja yang bisa sangat
akab dengan diriku.
Sekitar beberapa bulan setelah mengabdi pada pak joko
terjadilah kejadian tersebut. Kejadian dimana pertama kalinya aku dan pak joko
melakukannya. Sebuah malam yang sampai sekarang masih teringat.
Malam itu pak joko menginap di toko bunga bersamaku. Dia memberikan
banyak petuah petuah kehidupan kepadaku. Malam itu aku merasakan dia lebih dari
sekedar bos tetapi aku merasa dia seperti orang tuaku. Lalu tanpa aba aba atau
ucapan dia menciumku dari bibir ke bibir. Sebuah ciuman yang membuat gairah
sexualku bangkit dan menggebu-gebu walau saat itu aku tidak tertarik dengan sesame
jenis. Tapi malam itu entah kenapa aku bisa melakukannya dengan dirinya, pak
joko. Sebuah awal permulaan hingga ahirnya berlanjut hingga sangat lama.
Setahun lebih aku mengabdi dengannya hingga ahirnya aku dan
dia menjalin hubungan yang sangat sepesial. Seperti orang pacaran kami memiliki
tanggal jadian dan memiliki tujuan hidup yang cukup panjang melebihi orang
pacaran dan lebih seperti hubungan pernikahan.
Pak joko orangnya sangat baik, selama aku bekerja denggannya
usahanya cukup meningkah hingga ahirnya aku di kuliahkan olehnya di universitas
swasta. Walaupu hanya kuliah di universitas kecil tetapi aku sangat bahagia. Apalagi
saat aku melihat tangis haru bapak dan ibuku saat melihatku wisuda. Sungguh itu
sebuah kebahagian tersendiri dalam hidupku. Melihat tangis haru bapak dan ibuku
membuatku sangat bahagia saat itu.
Walupun aku memiliki gelar sarjana tetapi entah mengapa aku
sama sekali tidak ingin meninggalkan pekerjaanku sebagai penjaga toko bunga milik
pak joko dan keluarganya ini. Di toko kecil aku hidup, aku bercinta dan aku
mencari uang untuk bapak ibu dan adik adikku. Sebuah toko yang hanya memiliki
bangunan utama 6 x 4 meter dan luas
halaman yang hampir 200 meter persegi ini aku hidup selama ini. Disini aku
tidur, makan dan bekerja. Bahkan sewaktu kuliah di sini tempat teman temanku
Done, Iwan, Purbo dan Agus berkumpul. Di sini pula terkadang aku mengirimkan
uang-uang receh untuk keluargaku di kampung, tak banyak memang tetapi cukuplah
untuk tambhan biaya makan dan sekolah adik adikku.
Setelah lulus kuliah itulah aku memiliki keinginan
mengembangkan usaha milik pak joko ini. Dengan bantuan sahabat-sahabatku usaha
ini bisa berkembang menjadi pengelolaan taman untuk perumahan. Saat itu pula
anak dan istri pak joko mulai bisa aku rangkul dan mereka juga mulai bisa
menerimaku.
Lalu tiga tahun yang lalu pak
joko mengangkatku menjadi anak menantunya. Awalnya aneh tetapi ahirnya aku bisa
menjalaninya.
Wooow!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMassage therapist pin bb 2930cca9.....
BalasHapusMassage therapist pin bb 2930cca9.....
BalasHapus