Rabu, 04 Juni 2014

Abadi, sex pertama

Mungkin kalian sudah membaca tulisanku yang pertama kenapa aku jadi gay. Di tulisanku kedua ini aku menulis sex pertamaku. Sex pertama aku lakukan dengan iklas dan sukarela tanpa paksaan.

Saat kelas 3 smp sex pertamaku berlangsung. Saat itu paklek sedang libur dua minggu, dia bekerja di pertemabangan yang sistem kerjanya 8 minggu kerja 2 minggu libur. Saat itu sebenarnya aku tidak tahu kalau paklek ada di rumah karena saat aku pulang pintu rumah dikunci.

Seperti biasa Tanpa mencopot seragam sekolah aku meluncur kedunia maya dan membuka situs bokep gay. Setiap pulang sekolah lah kegitan itu bisa aku lakukan karena pembantu pada jam segitu main kerumah sebelah dan menggosip dengan pembantu rumah sebelah.

Saat asik-asiknya tangan paklek mengagetkanku. Tapi aku tenang saja karena aku sadar paklek juga gay sepertiku karena aku sudah pernah memergokinya.

Tanpa permisi dan tanpa minta izin aku dan paklek langsung berciuman. Menikmati tubuh masing-masing lalu dari ruang tengah aku dibawa keruang tidur.

Seragam sekolahku dilepas oleh paklek, puntingku disedotinya, ketiakku tak luput dari serangannya hingga bayang-bayang film porno masuk kedalam diriku. Aku saat itu seperti hewan liar yang ada di film porno. Mengimbangan gerakan paklek walau itu permainan pertamaku.

Hingga paklek memintaku menungging dan aku mengikutinya saja. Pelan-pelan paklek langsung mencoba membobol lubang pantatku. Alasannya saat itu karena paklek kira aku sudah berpengalaman dan sudah tidak perawan lagi jadi tanpa pemanasan paklek langsung memasukkan kontolnya padaku.

Sangat susah saat itu. Rasanya panas di lubang pantatku. Sakit, apalgi paklek terus memaksakan kontolnya masuk kedalam lubang pantatku. Saat berhasil seluruh kontolnya masuk rasanya sangat panas di pantat. Apalagi saat paklek mulai menggenjotnya, sama sekali tidak ada rasa nikmat. Tidak seperti film yang sering aku tonton tau cerita yang sering aku baca.

Saat itu aku menangis kesakitan dan paklek hanya menikmatinya. Tanpa kondom dan tanpa pelumas paklek menggenjotku. Kata paklek saat itu lubangku sangat sempit dan kasar. Hingga paklek mencapai klimak dan aku bersukur.

Saat kontol paklek dicabut jangan tanyakan lagi apa yang keluar, cairan merah keluar di lubang pantatku. Paklek langsung mengambil bajunya untuk membersihkannya. Aku lemas dan kesakitan lalu aku tidur dalam sekejap.

Menjelang magrib aku bangun. Masih tanpa baju aku berada di tempat tidur. Saat itu aku lihat paklek sedang duduk di jendela tanpa sehelai benangpun sedang membaca sebuah buku (hobi paklek). Aku hanya terdiam dan saat paklek melihatku bangun dia mendekatiku.

Diatas tempat tidur ahirnya kami bercerita dari hati ke hati. Aku katakan sejujurnya apa yang terjadi tentang diriku yang masih baru pertama kali melakukannya. Paklek meminta maaf padaku. Dalam kamar itu kami berdua membuat sebuah ikatan cinta. Cinta terlarang antara laki-laki dan laki-laki. Antara kontol tengan kontol.

Setelah makan malam paklek menyerahkan butuhnya padaku sesuai perjanjian kami. Malam itu menjadi malamku dengan paklek. Aku merasakan nikmatnya cinta pertama kali pada malam itu.

Tapi sayangnya cinta itu bertahan hingga kelas 2 SMA. Bukan paklek yang selingkuh tetapi aku. Aku sama sekali tidak kuat ditinggal paklek selama 8 minggu sehingga aku mencari penggantinya. Paklek tidak pernah marah dia hanya ingin aku bahagia. Semenjak itu aku sering melakukan free sex. Hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar