Setelah kejadian kenikmatan
disodomi dan menyodomi di pasar aku menjadi ketagian. Sayangnya aku sudah tidak
pernah bertemu dengan orang tersebut lagi. Sedangkan Ramadan tidak pernah mau
melakukannya dengnku. Katanya takut itu bukan laki-laki. saat itu kita masih sering
melakukan oral bersama walau tidak utuh setiap hari.
Sebulan setalah masuk SMA ahirnya
aku bertmu dia lagi. dia yang memperkosaku di pasar. Secara tidak sengaja aku berpapasan dengnnya saat
bernagkat ke sekolah. Sayangnya kami tidak sempat berbicara sama sekali. Tetapi
aku kagum kepadanya karna setelah pulang sekolah saat itu dia sudah berada di
depan sekolahku dan mengajakku kerumahnya.
Di kamarnya lah aku melakukan
yang namanya sex dengan rasa cinta. Dimulai ciuman-ciuman liar, oral, sedotan
dalam punting dan banyak lagi hingga aku saat itu benar-benar puas. Setelah
selesai bukannya kami segera pergi tetapi kami malah bemesraan dan berusaha
saling mengenal. Sebut saja dia Bagus.
Genggaman tangan, usapan halus
pada tubuhku olehnya sangat membuatku sangat nyaman. Terkadang aku manja
padanya dan terkadang dia manja padaku walupun dia 5 tahun lebih tua daripada
aku. Saat itu aku sangat bahagia dan sangat mencintainya. Aku dan dia selau
bergntian jadi tob dan botnya.
Kamar yang hanya di sekat triplek
tibis berpintu gorden itu tidak membuat kami kawatir. Rumahnya sepertinya
selalu sepi jam-jam itu. Bapak dan ibunya bekerja serabutan dan baru pulang
sore. Dia sendiri bekerja sebagi buruh dari subuh hingga jam 12 siang di salah
satu toko dekat pasar saat kita bertemu pertama kali.
Hampir setiap hari aku pergi bersamanya. Menikmati
persetubuhan di kamarnya dan tidur siang dikamarnya tanpa sehelai kain. Hampir
satu tahun aku jalani dengnnya dan itu membuatku menjadi hampir gila.
walaupun wajahnya tidak tampan tetapi karena pengalaman sex dengannyalah membuatku selalu betah. penisnyapun tidak besar dan tidak begitu menarik. hanya saja waktu itu hanya dialah tempat melampisakna napsu sex ku, bukan Ramadan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar