Bapak adalah seorang kepala
sekolah dan ibu seorang perangkat desa. Bapak bisanyanya pulang seperti jam
pulangku tetapi seperti kedua kakakku bapak sepulang kerja tidak langsung
kerumah tetapi selalu pergi.
Siang itu Ramadan yang biasanya
menemaniku ber-oral sex sedang sakit. Sehingga siang itu aku bermanstubasi
dengan tangan. Saat itu aku tidak tahu bapak pulang lebih awal.
Aku ingat betul saat itu kamar
masih aku biarkan terbuka sedangkan pintu rumah aku kunci. Aku menikmati
mastubasiku dengan tangan sambil telanjang di atas kamar. Sambil menikmati
kenikmatan tangan di penis aku terpejam menghayalkan penis orang dewasa hingga suara
dehem-an dari bapak mengagetkanku saat itu.
Aku terperonjak saat itu. Baju
dan celana belum aku pakai sama sekali sedang bapak sudah di depan pintu
kamarku. Aku sangat ingat saat itu bapak sama sekali tidak menampakkan wajah
marah dia malah tersenyum kepadaku. Saat aku berusaha mencari pakaian bapak
mendekatiku dan menepuk pundakku.
Bukannya marah bapakku malah
memberiku pengertian mastubasi. Selain itu bapak juga tidak melarangku
melakukannya. Kalu dipikir-pikir memang aneh tapi itu nyata walau sudah terjadi
bertahun-tahun yang lalu. Sampai sekarang aku tidak tahu apa maksut alm. Bapak.
Intinya saat itu dia
memperbolehkan aku melakukan mastubasi tapi diharapkan tidak melakukannya
dengan orang lain apalagi dengan wanita. Bapak menyuruhku jika memang aku sudah
tidak tahan dan digoda oleh wanita bapak memperbolehkanku asal menggunakan
kondom.
Intinya yang lebih inti lagi aku
diajari menggunakan kondom saat melakukan sex.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar