Senin, 14 Juli 2014

Supardi Gay itu indah

Maaf ini hanya curhatan seorang satpam kampus kepada kami yang kami tulis disini. Namanya pak Supardi (nama sebenarnya). Kami (terutama saya) sudah pernah melakukan ML beberapa kali dengannya.

Dia sudah beristri dan beranak. Rumahnya disekitaran kampus. Selain jadi satpam dia juga menjadi bapak kost. Terus kenapa dia menjadi gay?

Katanya menjadi gay itu bukan soal sex suka wanita atau laki-laki. Katanya sex itu adalah seni, seni menikmati tubuh manusia. Katanya dia sudah menikmati banyak sekali tubuh manusia. Dari usia 13 tahun hingga usia 33 tahun dia sudah menikmati tubuh wanita dan baru dua tahun ini dia mulai menikmati tubuh laki-laki.

Katanya menikmati tubuh waita itu memang telah menjadi kotrdat laki-laki. Tetapi saat jauh dari wanita dan dia tidak bisa menikmati tubuhnya sendiri menikmati tubuh sesama jenis juga sangat mengasikkan. kesenian dalam tubuh sesama jenis itu berbeda dengan menikmati seni dalam beda jenis kelamin.

Awalnya dirinya juga tidak tertarik kepada sesama jenis. Tetapi ahirnya karena suatu masalah hidup kejadian itu merubahnya.

Setahu saya dan teman teman dia bisa menjadi bot atupun top. Kelihatannya dia menyukai keduanya. Saya sudah pernah bermain top dan bot kepadanya.

Katanya saat kami berbincang-bincang menikmati dan dinikmati sesama jenis itu agak berbeda sensainya dengan menikmati tubuh wanita. Energi dan perasaannya katanya berbeda jauh. Napsu birahinya juga sudah lain. Kalau dengan wanita dia hanya ingin bisa puas disamping memuaskannya tetapi jika bersama sesama laki-laki harus sama-sama puas, harus sama-sama memuaskan, harus sama-sama nakal, harus sama-samaberani dan tanpa harus canggung dan gelisah. Entah itu nyata apa engga karena aku sendiri belum pernah melakukannya dnegan seorang wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar