Rabu, 24 September 2014

Elang Tubuh atletis pria

Salah kalu orang bilang gantengitu relatif atau orang cantik itu relatif. Yang ganteng itu akan selalu ganteng tidak pernah ada yang bilang jelek. Kalau ada orang jelek dibiang ganteng itu pasti yang bilang sedang sakit mata.

Bagi cowok gay tubuh atletis pria itu seperti tubuh wanita yang sexy banget. Makanya sekarang banyak istilah “cowok sixpex pacarnya cowok-cowok ganteng”. Karena memang begitulah kenyataannya.

Bagi orang gay dia berusaha memiliki tubuh atletis untuk memikat pria lainnya. Sama halnya wanita yang menjaga bentuk tubuhnya untuk memikat pria. Jadi wajar jika yang ke gym itu kebanyakan gay. Banyak juga (tidak selalu) pria yang memiliki tubuh indah itubukan gay, tetapi kebanyakan gay. Begitupula gym langgananku kebanyakan juga orang-orang gay walau awalnya mereka masuk sama sekali tidak bilang kalau gay tetapi diam-diam mereka adalah gay.

Entah dari mana aku kok bisa suka sama cowok-cowok atletis. Tetapi kenyataannya memang tubuh tletis itu snagat indah. Bapakku yang mengubahku menjadi gay juga meiliki tubuh atletis. Bapakku adalah guru olah raga dan dia juga suka berolah raga, tubuhnya juga cukup tinggi bangi orang yang hukan kepolisian atau TNI yaitu 174 cm selalu melayani napsuku. Orang-orang seusia bapakku yang tingginya lebih dari 170 cm kenyakan masuk TNI dan kepolisian mungkin hanya bapak yang tidak masuk ke dalam keduanya dan memilih menjadi guru.

Entah kenapa tubuh ateletis dan kencang itu begitu nikmat di setubuhi. Semakin bidang dadanya semakin nikmat untuk dinimmati puntingnya. Semakin besar dan kencang tangan dan kakinya semakin enak untuk di remas-remas. Apalagi semakin kotak-kotak perutnya semakin bergairah.

Rabu, 10 September 2014

Elang Jadi gay

Katanya jika menulis di sini harus menceritakan kenapa menjadi gay. Makanya aku akan ceritakan kenapa aku jadi gay. Sebenarnya malu. Tetapi disuruh menulis seolah-olah curhat dalm bentuk tulisan. Semoga saja curahan hati ini dapat dimengerti pembaca.

Ayah ibu kandungku adalah seorang guru PNS. Alm. Ayah dan alm. Ibu membangun rumah di tanah warisan yang cukup luas.  Ayah meninggal saat aku kelas 1 SD diduka karena terkena racun ular saat memancing. 2 tahun kemudian alm. ibu menikah dengan bapak saat aku kelas 3 SD dan ibu meninggal saat aku kelas 5 SD karena sakit. Setelah itu aku dirawat oleh bapak.

Bapak tiriku ini sebenarnya tetangga sebelah kanan rumah kami. Dia seorang guru juga. Rumahnya pas bersampingan dengan ruamh kami. Dia membeli tanah dari bibiku yang juga mewarisi tanah tersebut. Rumah bapak baru selesai di bangun saat ayah meninggal. Bapak sendiri sebenarnya anak orang kaya di kabupaten sebelash dan tinggal ditinggal mati istrinya sebelum kepindahannya kesebelah ruamh kami.

Mungkin karena senasip ditinggalkan oleh suami dan istri mereka ahirnya bapak menikahi ibu. Walau sayang hanya 3 tahun saja usia pernikahan mereka.

Kenapa aku harus menceritakan keluargaku sebelum menceritakan kenapa aku menjadi gay ini? Karena alasannya yang menanam bibit gay ini adalah bapak tiriku ini.

Awalnya setahun sebelum ibu meninggal, ibu sering sakit-sakitan. Sudah berobat kemana-mana tidak pernah sembuh. Tubuhnya jadi sangat kurus. Sebagai laki-laki yang masih cukup muda yang jelas bapak masih memiliki gairah sex yang besar. Tetapi karena istri yang dia nikahi sakit makanya anak tirinyalah yang menanggungnya.

Siang itu setelah pulang sekolah aku di suruh melayani hawa napsu bapak di dapur belakang dimana dapur terpisah dari rumah induk. Keluar dari kamar mandi bapak membekap mulutku dan mengacungkan celurit ke leherku. Bakap juga mengancamku. Di dapur dekat kamar mandi itu bapak melampiskan sexnya kepadaku.

Sambil menutup mulutku tangan bapak melorotkan celana sekolahku dan celananya sendiri. Aku di tidurkan di tempat tidur yang terbuat dari bambu yang ada di dapur. Dengan susah payah bapak mencoba memasukkan penisnya ke dalam anusku. Yang jelas rasanya sakit sekali menerimanya (saat itu). Setelah puas tidak lupa bapak mengancamku dengan alasan akan membunuh ibu.

Gara-gara itu kejadian-kejadian itu terus berulang. Seminggu bisa 2-5 x terjadi. Hingga aku sudah lupa bagaimana rasanya sakit di sodomi itu. Rasanya setelah berulang-ulang terjadi sudah tidak sakit lagi. Hingga ibu meninggal hal itu malah berkelanjutan.

Tidak ada ancama akan membunuh ibu lagi dia berganti ancaman akan memasukkanku ke pondok pesantern. Bapak bercerita di pesantern aku akan digilir di sodomi seperti bapak menyodomiku (cerita bohong bapak). Makanya walau ibu sudah meninggal aku masih menjadi pelampisan sex bapak.

Sebenarnya bapak itu sangt baik kepadaku. Bapak selalu menyimpan uang pensiun ayah dan ibuku yang masih aku terima hingga sekarang. Bapak juga tidak mengambil harta peninggalan kedua orang tuaku sedikitpun. Setalah dia menikah dia tinggal dirumahnya sendiri yang berada di sampingku. Hanya masalah sex saja yang bapak tidak baik.

Bapak menyunatkanku saat aku akan masuk SMP. Saat sunatanku itu bapak sama sekali tidak menyodomiku karena saat itu eyang (ayahnya bapak) tidur dirumahku dan aku juga tahu perbuatan mereka berdua bapak dan eyang di rumahku (sex sejenis).

Setalah sekian minggu eyang tinggal dirumahku, seminggu sebelum pulang eyang ikut-ikutan mencicipi tubuhku. Setelah sekian minggu tidak di setubuhi bapak sekarang eyang yang menyetubuhiku. Tidak seperti bapak yang saat menyetubuhiku langsung tubruk, tetapi eyang memberikan pelayanan yang sangt memuaskan. Dari dilalah aku pertama kalinya menikmati kenikmatan di sodomi. Disaksian bapak secara langsung aku menikmati disodomi oleh eyang.

Eyang memulainya dengan menyedot-nyedot kedua puntingku, penisku dan pantatku. Rasanya sangatlah enak. Baru hari itu aku mendapat kenikmatan seksual. Biasanya hanya sakit di pantan dan baru hari itu aku baru menimati keindahan dan kenikmatan disodomi. Membuatku melayang-layang indah.

Dari ruang duduk televisi aku diangkat oleh bapak ke kamar. dikmar itulah eayang memuaskan hasratku lagi. Bapak hanya menyksiakan hubungan kami di  kursi belajarku. Bapak hanya melihat saja tanpa melakukan apapun.

Malam itu bukan eyang saja yang mengeluarkan carian putih kental tetapi malam itu baru pertama kalinya aku juga mengeluarkannya. Saat mau keluar terasa sekali kenikmatannya. Walaupun sedikit kaget.

“kamu baru merasakan kenikmatan beginian le (nak)? Apa bapakmu itu tidak pernah memberikan hal seperti ini.” Kata eyang saat itu dan aku hanya menggeleng saja. Setelah itu eyang ke bapak dan memarah-marahi bapak. Bapak hanya diam menunduk tanapa bicara. Eyang sambil marah-marah menampar wajah bapak, meremas sealangkangan bapak dan dengan penggaris kayu Eyang memukul bapak. Aku hanya diam saja menyaksiaknnya.

“maafkan bapak mu yang egois ini le (nak)? Eyang tahu kalu kamu di sodomi tapi Eyang tidak pernah tahu kalu kamu diperlakukan sesuka hati oleh bapakmu yang bejat itu. Mungkin ini saatnya kamu yang menerima kenikmatan itu.” Seperti itulah eyang berbicara padaku hari itu. Aku kurang ingat tetapi hampir mendekatilah walau dulu pakai bahasa jawa yang kental (soalnya diblog ini katanya ga boleh pakai bahasa daerah).

Malam itu Eyang membimbingku menyetubuhi bapak. Di ranjang bapak yang bisanya menyetubuhiku sekarang aku menyetubuhi bapak. Menikmati namanya menyetubuhi orang pertama kali. Eyang hanya menyuruhku dan aku melakukannya pada bapak. Dimulai dari ciuman bibir, ketiak, punting susu, perut, penis hingga jempol kaki semua aku turuti. Bapak hanya mengerang-ngerang kenikmatan.

Setelah malam itu aku dan bapak semakin akrab. Kami melakukan hubungan itu hampir setiap minggu. Seminggu bisa 2-5X. Terkadnag aku yang di atas terkdang aku di bawah. Awalnya bapak yang dominan setalah semakin dewasa aku yang lebih dominan dan yang lebih sering meminta kepada bapak.

Aku juga ingat bapak memiliki beberapa pasangan gay. Terkadang aku ikut bermain dengan mereka. Walau lebih sering menghindar.

Pasangan gay bapak yang paling lama adalah om tomo. Dia adalah duda tanpa anak. Awal menikah dia langsung mengontrak rumah di rumah bapak yang ada di samping rumahku. Lalu tak berapa lama istrinya meninggal dalam kecelakaan.

Entah bagai mana mereka jadian dan jadi pasanggan gay yang jelas saat kelas 2 SMP kami sering bersama. Selain rumah kami berdekatan kami semua tidak memiliki keluarga. Hanya om tomo saja pasangan gay bapak yang berani meminta pelayanan sex kepadaku tanpa harus meminta kepada pamanku. Terkadang aku pulang sekolah juga berani meminta pelayanna sex kepada om tomo.

Dari sanalah aku berubah menjadi gay. Dari kehidupan itu aku menjadi tidak pernah memiliki perasaan sexsual kepada wanita. Hingga aku masuk perkuliahan sekarang. Awalnya memang aku semakin liar tetapi karena suatu hal ahirnya aku ingin tobat, walaupin itu sulit. Aku tidak pernah menyalahkan masa laluku, aku hanya berusaha berubah dan keluar dari dunia gay ini.

Kamis, 04 September 2014

aku gay oleh Elang (nama samaran)

Pertama-tama perkenalkan saya... em.... enaknya pakai nama samaran apa?

Ok.perkenalkan nama saya elang (nama samaran). Saya seorang yang yang ingin tobat tetapi tidak tobat-tobat. Inginnya seger pergi menjauh dari duni gay ini tetapi kalau ada cowok ganteng kembali lagi jadi gay. Wkwkwkk....     

Saya satu universitas dengan orang-orang gay yang juga menulis di blog ini. Sebenarnya dekat-dekat banget juga enggak dengan mereka. Aku hanya pernah bertemu salah satu dari mereka saat wifi an dikampus pada dini hari. Tak sengaja juga aku melihat situs yang dia buka yang berisi bokep gay dan dari sanalah aku berkenalan. Setelah itu bertukar nomer telfon dan facebook. Lebih lanjut lagi kita berteman saja.

Kalau ML dengan mereka aku malah sama sekali belum pernah. Walau beberapa kali dapat tawaran dari mereka. Ya..! maaf habisnya bangai mana lagi ya...kriteria ganteng di mataku terlalu tinggi, sangat tinggi malahan. Tubuh harus mendekati sempurna, wajah harus ganteng dan pakaiannya juga harus bagus. Begitupula penampilanku sendiri, berani cari yang seperti itu aku juga harus lebih dari itu. Jadi maaf aku berusaha untuk tobat walaupun kadang-kadang bertemu orang ganteng yang gay membuatku membelok lagi.

Dulu saat belum ingin tobat aku sampai berani-beraninanya cari gigolo lho... cari gigolo jogja, semarang, surabaya dan malang sudah pernah aku cari. Paling sepersekian saja yang masuk kriteriaku. Kalu sudaha menemukan yang cocok biasanya aku boking beberapa kali dalam beberapa bulan. Setelah bosan ya aku tinggalkan.

Kebanyakan aku mendapatkan teman Ml dulu dari teman-teman di gym. Tubuh mereka banyak yang bagus tetapi hanya beberapa yang wajahnya ok menurutku. Yang ok ok itulah yang aku ajak. Kebanyakan dari mereka juga sama. Namanya di gym kan banyak yang gay seperti kami dan bisanya di gym tempat mencari mangsa. Tapi maaf kami yang lebih tertarik kelas-kelas tinggi tidak begitu memperhatikan yang di bawah ami sehingga saat latihan ya kami bisa bersikap wajar. Lagian teman-temanku di gym kebanyakan sudah beristri walupun merek gay.

Jujur sebenarnya istri-istri mereka tidak secantik yang aku pikirkan, dulu pikiranku cowok ganteng dan mendekati sempurna akan mendapatkan cewek yang juga mendekati sempurna tetapi nyatanya hukum itu tidak berlaku. Istinya biasa-biasa saja seperti ibu-ibu diluar sana. Walau wajahnya cantik karena perawatan tetapi tubuhnya ya biasa-biasa saja dibilang sexy juga tidak. Walau istri-istri mereka kurang menarik yang penting cowok simpannya menarik. Wkwkwkk....


Hari ini aku menulis ini dulu saja. Besok-besok akan di sambung lagi. 

Minggu, 17 Agustus 2014

Andi. aku gay



Semalam aku didatangi seseorang dan aku disuruh menceritakan kenapa aku bisa menjadi gay seperti sekarang. Jujur sebenarnya aku tidak begitu tahu juga kenapa aku menjadi gay.  Tapi akan aku tulis sedikit ingatan-ingatan masa kecilku itu di sini untuk kamu dan blog kamu sobat.

Sebut saja aku Andi, nama yang snagat banyak di pasaran indonesia. September 2014 aku genap berumur 27 tahun. Kalau ditanya kapan nikah, mudah saja aku jawab, selalu aku jawab kalau sudah siap. Aku bisex dan tidak 100% gay. Menurutku menikah itu hal yang sederhana, tetapi selama ini aku belum menemukan kecocoknan seseorang yang siap untuk mencari pendampingku.

Entah kenapa rasanya banyak sekali cewek yang tidak cocok dengan aku. Padahal aku dekat sekali dengan banyak cewek. Wajahku sebenarnya tidak buruk, malah tergorlong tampan kata orang-orang. Banyak cewek dan cowok gay mendekat dengan aku. Tetapi entah kenapa aku selama ini belum menemukan seorang pendamping wanita ataupun pria yang cocokdenganku.

Kembali kenapa aku bisa menjadi gay.
Kalu sepemikiranku mungkin lebih dikarenakan suasana lingkungan. Aku anak ke enam dari enam bersodara. Dari semua sodaraku hanya aku dan kakak pertamaku yang laki-laki. Umurkudengan umur kakak pertamaku berbeda 30 tahun. Saat akulahir kakakku juga sudah menikah dan memiliki anak perempuan. Kalau menurutku kenapa aku jadi gay karena aku hidup dengan banyak cewek.

Entah dari mana asalnya yang jelas saat aku masih dibangku SD dan SMP  sifatku lebih halus dan lembut dari pada anak-anak laki-laki pada umumnya. Mulai sediki brandal saat masuk SMA dan lebih bisa mengendalikan diri sebgai laki-laki normal.

Saat keberandalanku saat SMA itulah aku merasakan namanya persahabatan yang berlenihan hingga aku terjerumus dalam linkup hidup gay seperti sekarang. Tapi ada suatu kondisi dimana aku sama sekali tidak mau melayani, hanya mau di layani. Semanjak diajarkan oleh temanku itu aku menjadi ketagihan ingin melakukannya. Hampir tiap minggu aku bermain dengan temanku-tenamku. Dan selama itu aku hanya mau dilayani dan tidak mau melayani. Jadi terkadang saat tidak ada kecocokan diantara aku dan pasangan, kami ahirnya tidak jadi menggeluarkan hasrat sex, itu sangat sering terjadi kareana keegoisanku.

Seperti permainan dengan pemilik blog ini tadi malam. Kami tidak jadi melakukan hubungan sex karena aku tidak mau melayani dirinya walaupun kami awalnya sudah 10 menit pemanasan. Terkadang aneh juga hubungan yang aku lakukan ini. Tetapi memang ini yang aku lakukan.

Hidup mungkin hanya sekedar tabir misteri. Setiap manusia harus membuka tabir misteri itu sendiri. Mungkin suatu saat kita bertemu. Dalam keaadaan yang berbeda.

Kamis, 07 Agustus 2014

Supardi Anakku gay aku juga gay

Dulu-dulu aku tidak pernah tanya kenapa satpam fakultas P. itu jadi gay. Habis kalau lihat dia terkadang terlalu napsu. Sehabis puas menikmatinya terkadang kami buru-burung pergi.

Sekitar dua malam yang lalu baru aku menanyainya. Dan aku sangat kaget akan apa yang telah terjadi padanya hingga dia mau menjalani kehidupan sesama jenis seperti kami. Hehehe...

Seperti ini ceritanya kepadaku. Aku tulis agak panjang. Tetapi tidak aku besar-besarkan Cuma aku ringkas seringkas-ringkasnya. Silahkan membaca

Anakku gay aku juga gay

siang itu aku sedang tidak masuk kerja. Siang itu aku izin sakit walaupun sebenarnya hanya ingin bermalsa-malasan.  Sedangkan istiku masih masuk kerja. Siang itu anakku tidak mengetahui kalau aku libur.

Siang itu aku pergi ke warung di depan gang ruamah. Warung langganan keluarga kami jika istriku tidak memasak. Saat makan itu aku lihat anakku yang masih duduk di kelas 1 SMP pulang sambil berjalan beriringan dengan seorang anak tetangga yang lebih kecil. Ya.... aku biarkan saja namanya juga berteman.

Tak berpa lama aku pulang kerumah. Tanpa curuga aku melihat pintu rumah tertutup, pikirku anakku sedang pergi main atau membeli makan sepertiku. Aku yang malas membuka pintu karena kebelet kencing aku langsung ke kamar mandi yang letaknya di belakang rumah lewat halaman samping.

Betapa kagetnya aku saat mau masuk ke kamar mandi, aku mendengar suara orang terisak-isa menangis dan yang satunya seperti mengeluh keenakkan. Sambil menahan kencing aku tengok isi kamar mandi dari atas yang masih bisa aku gapai.

Berlipat-lipat kaget yang aku rasakan. Di dalam kamar mandi anakku sedang memasukkan penisnya kepdalam anus anak tetanggaku. Bukan memasukkan saja tetapi sudah mengelur masukkan penisnya berkali-kali. Sedangkan anak yang anusnya dimasukkan penis anakku merintih kesakitan.

Saat itu aku bingung harus berbuat apa. Antara kaget dan kawatir. Aku sama sekali tidak pernah mengajarinya hal seperti itu, bagai mana bisa dia melakukan hal yang di luar norma. Masih sambil menahan kencing diluar aku masih mengintip kejadian di dalam kamar mandi sambil berpikir keras apa yang harus aku lakukan.

Ternyata anakku sangat menikmati kejadian itu sedangkan anak yang disodominya sepertinya juga sudah bisa menikmatinya ketimbang awal permainan mereka. Aku melihat kejadian itu hingga anakku selesai organisme dan adegan selanjutnya adalah anakku mengoral penis anak yang di sodominya. Hingga sepertinya anak itu juga organisme walaupun aku tidak tahu kenyataannya apakah dia sudah bisa mencampai puncak sex itu atau belum.

Saat mereka memaki baju mereka aku segera pergi. Tidak begitu jauh sebenarnya hanya berusaha membuat suara langkah saja biar mereka segera mengahiri dan menyelesaikan urusan mereka. Hingga aku melihat mereka berdua keluar dan aku masuk ke kamar mandi untuk kencing.

Saat mau masuk ke kamar mandi tiba-tiba anakku memanggiku dan betap kagetnya aku dia meminta untuk ikut masuk ke kamar mandi bersama untuk kencing. Saking bingunggnya aku iyakan saja.

Aku dan anakku kencing pada lubang wc yang sama sehingga aku maupun anakku sama-sama bisa melihat penis yang lain. Saat aku melihat penisnya yang belum berbulu dan belum begitu berurat aku menjadi merinding. Bagimana penis itu sudah tidak perjaka lagi, sudah menyodomi anak kecil. Saat aku melirik wajahnya dia malah melirikku. Saat lirik-lirikan itu aku berusaha berpaling pada pensiku sendiri mungkin begitupula dirinya. Tapi aku segera meliriknya lagi dan betapa kagetnya lagi dia mengambil bungkus kondom di samping wadah sabun. Aku sama sekali tidak tahu kalu di sana ada bungkus kondom, aku sama sekali tidak memperhatikan kalu dia tadi memakai kondom. Darimana juga dia mendapatkan kondom? Kondomku sendiri selalu aku simpan di tempat kerjaku tidak pernah aku bawa pulang.

Aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Rasanya melihat anakku sendiri aku sudah merinding. Seumur hidup aku memang sudah meniduri beberapa wanita selain istruiku tetapi melihat anakku yang meniduri laki-laki aku menjadi merinding. Anak apa yang telah di lahirkan istriku ini. Tapi aku yakin dia anakku karena kami berdua sangatlah mirip, lagian saat aku menghamili istriku aku yakin dia masih perawan 100% karena darah vaginanya yang membasahai penisku waktu itu.

Setalah kejadian itu aku hanya diam saja dan lebih banyak merenung. Sekali-kali pada jam pulang sekolah anakku, aku sempatkan pulang diantara jam kerjaku hanya untuk melihat apa yang anakku kerjakan. Alhasil beberapa kali dia melakukan hal serupa dan aku memergokinya.

Walupun aku tahu itu salah tapi aku tidak mau melaporkan kepada orang lain. Sebagi kepala keluarga aku harus menjaga nama baik keluargaku. Hingga suatu hari aku beranikan diri untuk berbicara empat mata kepadanya.

Hari itu hari minggu. Aku libur sedangan istriku masih lembur pada hari minggu itu. Masih terhitung pagi, anakku masih tidur di kamarnya sedangkan istriku sudah pergi dan aku mulai berbicara padanya.

Setalah mengantarkan istriku pergi kepabrik aku pulang dan masuk ke kamar anak laki-laki tunggalku. Kulihat dia sedang tidur sambil memeluk guling. Dapat kulihat pantatnya dalam balutan celana tipis. Aku duduk di sebalah tempat tidurnya, kulihat wajahnya yang damai dan masih anak-anak. Sebenarnya saat itu aku masih takut untuk berbicara padanya tetapi harus aku lakukan.

Kubangunkan dia sambil menepuk pundaknya yang terlelap. Hingga dia membuka matanya dan bermalas-malasan di sampingku. Aku berbicara pelan kepadanya, aku usahakan santai. Aku katakan dia sudah dewasa, sudah baliq, harus tahu dosa dan neraka, dan aku ceritakan apa artinya sex dan wanita. Entah dia paham atau tidak aku terus saja bicara padanya hanpa nada yang benar karena aku masih takut-takut.

Hingga apa yang aku harus katakan aku katakan tentang apa yang aku lihat. Dia diam saja tanpa espersi, persis seorang pembuhuh berdarah dingin tidak memiliki rasa bersalah. Dia tenang dan wajar walau aku mengatakan kalu aku sudah melihatnya secara langsung. Malah dia berkata seperti ini :

“kalau iya kenapa Pak? Aku menikmatinya. Seperti bapak melakukannya dengan ibu.?” Lalu dia berkata banyak sekali tentang sukanya melakukan sex, onani, tidak punya uang, tidak punya pacar hingga film porno, hingga yang katanya sudah menjadi wajar di sekolahannya.

Pikiranku benar-benar kacau. Bagaimana dia mengetahui semua itu. Mungkin karena tehnologi yang memang sudah berkembang.

Aku pun membalasnya “nak jika memang kamu tidak tahan kenapa kamu tidak melakukan dengan temani-temanmu yang sama sepertimu. Malah kamu melakukannya dengan anak di bawah umur?”

“teman temanku sudah memiliki pacar pak, mereka melakukannya dengan pacarnya sedangkan aku tidak punya makanya aku melakukannya pada Doni (anak tetangga yang aku lihat bermain sex dengan anakku). Begini saja pak kalu tidak setuju, bolehkah aku melakukannya dengan bapak, aku tidak mungkin melakuknnya dengan ibu kalu dengan bapak masih mungkin.”

Betapa kegetnya lagi dengan apa yang dia katakan. Mungkin karena takutnya anakku menjadi gay dan kecanduan bermain dengan bayak pria di luar hari itu aku menyanggupinya. Apalagi aku takut jika anakku di sodomi hingga berdarah-darah. Istiku saja yang kuperawani merasakan sakitnya berminggu-minggu apalagi jika anakku di sodomi pada lubang yang lebih sempit dari vagina dengan penis orang dewasa yang lebih besar.

Aku berbaring di kasur anakku, celana pendekku aku turnkan selutut dan anakku mulai menyodomiku. Sebenarnya tidak begitu sakit di pantan tetapi yang terasa sakit itu di dalam lubuk hati yang paling dalam. Yang menyakitkan lagi setelah sahwat anakku terlampiskan dia memberikun servis extra yaitu mengoral penisku. Aku akui permainnya lebih hebat dari wanita, lebih kuat sedotannya dan lebih kasar mainnya dan ahirnya sepermaku keluar. Setelah keluar itulah yang menambah sakit di dalam hatiku, bagaimana bisa aku menikmatinya. Dia anakku, darah daginggu bagaimana aku bisa menikmati perlakuan mengerikan anakku padaku. Saat itu aku benar-benar dalam tekanan batin yang luar biasa.

Awalnya aku pikir sekali dua kali hubungan itu berahir. Tetapi nyatanya semua itu berlanjut berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Hingga ahirnya dia selalu meminta jatah kepadaku seperti aku meninta jatah kepada istriku, walaupun kami harus mencuri-curi waktu. Hingga jatah untuk isriku sendiri terkadang tidak bisa aku penuhi dan terkadang aku kuwalahan anatar anakku dan istriku. Berbagai obat kuat telah aku minum saat itu untuk memenuhi jatah istriku walau ahirnya anakku lebih tanggu dari pada aku.

Gilanya lagi anakku berani mendatangiku di tempatku kerja hanya untuk lubang pantatku.  Hitungan mainnya bukan mingguan, tetapi harian. Aku bermain dengan istriku maksimal seminggu 3X tapi dengan anakku sehari bisa 3X.

Bulan-bulan yang berat aku alami. Jatah istriku hanya bisa aku lakukan dengan tangan dan oral pada vagiananya saja. Walau istriku puas tetapi aku malu seolah-olah aku yang masih 32 tahun sudah loyo. Istiku sering menyindirku di depan ibu-ibu tetangga dan terdengar oleh telingaku. Hingga mampir ke mulut-mulut temanku. Akupun dikenal pemuda iponten waktu itu.

Aku berusaha menghentikan kebiasaan anaku itu tetapi saat aku bisa menjauh dia malah membawa anak kecil laki-laki kedalam rumah dan memamerkan perbuatannya kepadaku. Hingga aku tidak jadi menjauh kepadanya. Aku turuti saja kemauannya. Hingga tanpa sadar aku menikmatinya juga.

Tak sadar ternyata penis yang dulu kecil dan mudah saja masuk ke dalam lubang pantanku secara dua tahun berubah menjadi penis yang lebih besar dari punyaku sendiri. Bulu-bulu halus juga sudah bermunculan di sekitarnya. Aku terkadang juga sudah tidak minta di oral oleh ankku tetapi aku minta menyodominya juga. Lama kelamaan itu menjadi kebiasaan kami. Sensasinya sangat berbeda dengan wanita. Hingga ahirnya aku diperkenalkan kepada beberapa teman gay dan ahirnya aku benar-benar terjerumaus dalam dunia ini.

Isrtiku semakin sering mengeluh tentang kejantananku karena penisku hanya seminggu sekali bisa benar-benar mengobrol dengan vagina istriku. Sedangkan untuk kepuasannya aku berikan alat bantu sex yang aku dapat dari pasangan gay ku. Istikupun mengiyakan saja asal dia puas.


Jujur aku dan istriku semenjak bangku SMA memang gila sex hingga tak sengaja dia hamil dan aku harus menikahinya. Aku tak tahu kalau hubungan pertama kami langsung jadi seorang jabang bayi karena hanya pada saat merawaninya saja aku tidak pakai pengaman. Aku sampai sekarng masih mencintainya walupun aku sudah jadi milik umum. Yang jelas aku dianggap sudah loyo dan dianggap sudah tak mungkin selingkuh. Video prorno yang dia tontonkan kepadaku tidak memberikan hasrat sexku. Dia benar-benar yakin aku hampir ipoten 100% hingga dia menginginkan menambah momongan di usia 35 tahun ini dan sebentar lagi anak keduaku anak lahir.

Kamis, 31 Juli 2014

Sailendra Sex di solo

Ahirnya setelah menulis sex di solo beberpa waktu yang lalu aku benar-benar semapatkan ke rumah temanku itu. Dia sudah kerja di sebuah rumah makan, saat aku mengenalnya dia sekolah di SMK. Itu lo SMK yang mengeluarkan mobil SMK.

Aku kesana jam 8 malam an. Sang kakek masih belum tidur dan si X baru saja pulang (katanya) bapak ibu X sini kerja di jakarta. Seingtku aku kemarin belum menceritakannya.

Sekarang setelah bekerja si X ini makin manis. Katanya dari tempatnya kerja dapat biaya perwatan wajah. Jadi lumayan tidak seburuk dahulu. Malam itu aku menginap di rumahnya. Sang kakek tidur di ranjang aku dan X tidur di bawah beralasan karpet.

Yang pasti aku dan X malam itu main. Lumayan lah... setelah beberap waktu tidak Ml karena harus mengurus kegiatan organisasi di kampus.

Masih jam berapa dini hari, aku tak begitu melihtnya. Kakeknya X ini turun dari tempat tidur. Aku yang masih bugil membantunya turun. Dia bilang mau ke kamar mandi. Aku dengan sukarela membantunya.

Dikamar mandi itu tidak sungkan aku melepaskan sarung kakek dan memegang penisnya saat kencing. Setelah kencing kakek x bukanya memaki sarungnya kembali malah dia memegang penisnya dalam posisi mengocok. Dan aku tahu maksutnya.

Sebelum itu aku bawa kakek X ke kasurnya dan kulakukan serfis sepesial kepadanya. Saat X tidur pulas aku melayani napsu kakeknya sambil tidur. Aku tahu sahwat laki-laki tidak ada hentinya walu sudah tua. Hanya saja tidak bisa bertahan lama.


Memang tujuanku kerumah itu adalah memberikan sex kepada kakeknya buka kepada cucunya. Kapan-kapan aku akan dantng lagi kakek.

Minggu, 27 Juli 2014

Sailendar Sex di solo (parah)

Asik juga ternyata mamerin cerita sex kita di sini. Teman-temanku saja pada ngiri. Kisah-kisahku nyata lo... bukan hayalan anak kecil. Suwer.

Kali ini aku ceritain kegilaan teman cinta satu malamku. Aku berkenalan saat semester satu. Rumahnya berada di asal kota pak jokowi alias Solo alias Surakarta.

Aku berkenalan dan mendapat nomer HP nya dari seorang gigolo di sana. Sebut saja namanya X (kok nama samaran X terus, yang lain dong!!! Jawab: Males). Intinya aku disuruh kerumahnya.

Rumahnya sederhana. Memiliki teras ala rumah jawa, ruang tamu besar dan memiliki satu kamar yang sangt besar yang dijadikan tempat tidur, ruang makan, ruang kelurga dan ruang Tv. Tak ketinggalan rumah jawa yaitu kamar mandi dan dapur yang terpisah dengan ruang utama. Dia tinggal dengan kakeknya.

Yang aku bayangkan bagimana orang dulu bisa menikmati sahwat jika ruangganya seperti ini. Aku yakin ini rumah bangunan tua yang sama sekali belum direnofasi atau melakukan tambal sulam. Aku pikir di dapur atau di kamar mandi orang-orang dulu ML. Apalagi aku pernah dengar orang dulu Ml di kandang domba atau sapinya agar tidak ketahuan anak-anaknya.

Awalnya aku pikir dia mengajakku bermain sex di dapur atau di kamar mandi yang tidak terlihat orang. Eh... ternyata aku malah di ajak main di ruang keluarga. Bagai mana ya... habis di lihat kakeknya. Kalau kakeknya gay ga papa, katanya kakeknya normal ga pernah melakukan sex sesama jenis seperti ini. Katenya kakeknya pikun tetapi rasanya bagi mana gitu (Enakan main di pinggir jalan yang tidak terlihat orang dari pada main di dalam ruangan dilihat orang) Seperti ada cctv yang merekam adegan kami.

Dia terus memaksaku. Dengan sedikit canggung dia mainin aku. Jelas saja ahirnya penisku susah berdiri. La rasanya canggung ada kakeknya duduk menonton Tv sedangkan kami berdua Ml di kasur.

Awalnya aku suruh dia mengusir kakeknya atau mengajaknya sekalian. Tetapi sang kakek hanya menjawb ga pengen pergi katanya pengen lihat saja.

Karena ada rasa ga enak juga ahirnya sebelum ML  aku datangi kakeknya. Aku pegang selangkangnya, tetapi kakek itu diam, aku plorotkan sarungnya dan aku kulum penisnya dia hanya tersenyum.

“aku ini sudah tua, kerisku sudah loyo, sudah ga usah ngajak main aku, kalian main berdua saja” begitulah kata-kata kakek itu.

Ahirnya di depan sang kakek akmi berdua main. Sebernarnya si X asal solo ini ga ganteng dan ga menarik hanya saat itu aku belum punya teman gay yang dekat jadi aku ajak main saja.

Setelah main aku menghampiri kakeknya dan meminta maaf. Aku tawarkan untuk mencoba kenikmatan sex lagi. Kusedot-sedot terus penisnya hingga ahirnya dia mengelurkan air mani yang agak kental tanpa ereksi.
Sang kakek berterima kasih padaku.


Setelah kejadian itu aku beberapa kali datang kerumahnya. Buka utuk si X ini. Tetapi untuk si kakek. Lagian kakeknya juga menerimanya dan setelah itu selalu mengucapkan banyak terimakasih. 

Mungkin sudah setahun ini aku tak kesana. Apa aku kesana lagi saja ya...

Selasa, 15 Juli 2014

Aku jatuh cinta Pada seorang wanita dan seorang pria




Sebut saja aku febri. Aku masih pegaiwai baru di perusahaan swasta, aku baru lulus kulaih bebrapa bulan lalu. Aku memang menargetkan memiliki pasangan hidup yang benar-benar serius saat sudah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan. Jadi saat dimana gaji pertama yang aku terima dengan nominal 2x nilai UMR kotaku aku memberanikan diri menembak seorang cewek yang memang sudah dari dulu aku harapkan jadi istriku.

Dialah sahabat dekatku. Sebut saja namanya Winda. Sejauh umurnya lah aku sudah mengenalnya. Dia sahabat ku dari kecil hingga sekarang. Walau rumah kami ahirnya berpisah nyatanya saat menginjak bangku perkuliahan kita disatukan kemlai. Entah dari mana rasa cinta itu timbul dan hanya aku pendam karena aku berjanji tidak akan berpacaran kalu belum berpenghasilan sendiri. Tetapi rasa cintaku padanya sudah aku simbolkan dalam sikap dan perilaku saat jalan dneggannya. Diapun menaggapiku dengan positif.

Sama sepertiku. Dia juga tidak berpacaran selama belum berpenghasilan sendiri walu banyak cowok yang mendekatinya. Karena aki terlalu dekat sebgai sahabat terkadang dia mengatakan pada cowok yang menembaknya kalau akulah kekasihnya. Hingga sekarang hal itu terjadi, aku dan dia benar-benar jadian.

Karena umur juga aku dan dia menargetkan pernikahan 2 tahun setalah jadian hubungan kita. Selama itu kami berpacaran bisa saja, lurus-lurus saja sesuai norma agama. Karena kami memang orang-orang beragama.

Dalam perjalanan 2 tahun itulah aku mengalami penyimpangan. Jujur aku memang bisex dimana aku tertarik pada lawan jenis tetapi juga tertarik pada sesama jenis (gay). Jujur ini masih belum satu tahun tapi sudah terjadi dan membuat aku managis.

Awalnya, karena sudah memiliki uang sendiri aku mulai suka nongkrong di pinggir jalan dan berkenalan dnegan banyak orang. Begitupula di dunia maya aku membuat akun gay yang palsu bukan aku. Dari dunia maya itulah aku berkenalan dnegan banyak orang, jujur hal itu sangat menyenangkan. Aku berbincang dengan banyak orang gay tanpa ada rasa canggung.

Walau begitu aku masih lurus-lurus saja. aku tidak melakukan sex walau dalam gay banyak yang mengajak. Aku hanya berniat berteman saja tetapi tidak melakukan sex. Banyak sekali teman-teman gay yang aku kenal, kami saling mengobrol dan bertukar pandangan. Dari saja juga aku baru tahu teman-teman SD, SMP, SMA hinga perkulihan banyak juga yang gay tetapi tidak aku ketahui sebelumnya. Ada juga teman gay yang ahirnya bersahabat dekat dengan diriku karena obrolan kita seperti menyambung dan sama-sama tidak mementingkan sex.

Hingga suatu malam sebuah iblis memasuki hidup kita.
Awalnya kami berdua ngobrol biasa-biasa saja sambil silaturohmi karena masih dalam suasana lebaran. Sebut saja namanya Aar. Sambil mengobrol dan menanton TV di kamarku kami saling tertawa-tawa dan bercanda. Menjelang tengah malam AAr ingin PUP dan minta ijik ke kamar mandi kost ku.

Saat AAr kembali dari kamar mandi itu lah perubahan terjadi. Obrolan kita bukan lagi yang lucu atau yang sederhana. Tetapi lebih cendrung ke masalah sex, bluefilm hingga organ sensitif kita. Hal itu ahirnya membuatku terangsang. Aku memang sama sekali belum pernah melakukan sex, sedagkan dia sudah.

Memang salahku, aku yang merayunya karena aku sudah sangat terangsang. Sebenarnya dia tidak mau karena dia sudah mengganggapku sebagai sahabtnya, menurutnya berhubungan dengan sahabat sendiri sangtlah menjijikkan. Sedangkan aku saat itu terus merangsangnya. Hingga ahirnya sebuah ciuman di bibir, pipi, dada dan ahirnya hingga oral sex pun terjadi.

Mungkin karena ingin memberiku pengalaman bercinta juga ahirnya dia membrikan aku tanda positif untuk melanjutkannya. Lampu kmarpun kami matikan. Seperti pengantin baru aku melakukannya dengan sangat tidak profesional hingga dia yang mengajariku. Dia mengajariku ciuman bibir yang enak, cuman pipi yang enak bahkan cara mempermaninkan punting susu salawan dan oral yang benar. Jujur karena itu pertama kalinya buatku aku benar-benar sangat menikmatinya. Hingga.

Prek... suara benda jatuh terdengar di kamrku. Aar yang sedang menserfisku berhenti dan aku juga bangkit. Dari gelapnya malam aku melihat tasbih yang biasa aku gantung jatuh di lantai. Dari sanalah aku dan Aar berhenti. Kunyalakan lamu dan segera aku pakai pakaianku lagi. begitu juga Aar. Saat aku lihat wajahnya aku seperti melihat dia menagis dan jijik. Enah apa yang terjadi saat itu aku tidak tahu. Tidak ada yang organisme malam itu. Tak lama setelah itu Aar pamit pulang sedangkan aku tidak berbuat apa-apa. Melihat wajanya yang murung membuatku takut menyapanya.

Malam itu aku dan dia tidak bisa tidur. Aku merasa bersalah padanya dan dia juga merasa hal yang sama. Hanya melalui pesan BBm kita ahirnya tahu kalu kita sama-sama bersalah. Tetapi aku lebih merasa bersalah. Hingga ahirnya kita memutuskan untuk tidak berhubungan, bersapa dan bertemu dulu hingga rasa bersalah diantara kami benar-benar lenyap.

Dalam rasa sesal dan salah itu aku tak berhenti hentinya menagis dan meminta maaf pada diriku sendiri dan terutama pada ALLAH SWT. Setiap melihat foto AAr aku selalu merasa bersalah dan merasa berdosa. Saat melihat di BBM fotonya aku selalu langsung menagis akan kesalahan aku terhadapnya.

 Tapi anehnya setelah satu minggu perasaan itu menjadi suatu rasa yang aneh. Rasa itu berubah menjadi sebuh rasa rindu yang tak terbendung. Setiap melihat fotonya aku ingin meminta maaf padanya dan memeluknya. Hal itu mirip dengan saat aku jatuh cinta pada winda pada saat pertama kalinya.

Apakah ini namanya cinta gay. Entah aku tak pernah merasakannya. Aku hanya ingin minta maaf pada Aar dan ingin selalu dekat dneggannya. Aku ingin menjadi suatu bagian darinya, bukan sekedar sahabat malamnya. Ya selam ini kami betrmu saat malam hari makanya aku selalu bilang dia sahabat malamku.

Aku tahu dia sama sepertiku. Sejiwa. Dia juga memiliki tuangan dan akan melangsungkan pernikahan tahun-tahun ini. Tetapi kenapa aku bisa merasa kangen dan ingin dekat denggannya. Ini masih belum dua minggu kejadin itu berlangsung. Tetapi kenapa aku bisa sehancur ini jika menginggatnya. Apakah benar ini karena cinta.

Bagimana maunisa bisa mencintai dua orang, sejenis dan lawan jenis hingga rasa cinta pada sang pencipta hampir pudar. Jujur aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku ingin bertemu dengan Aar tetapi aku takut bertemu dengan dirinya.

Senin, 14 Juli 2014

Supardi Gay itu indah

Maaf ini hanya curhatan seorang satpam kampus kepada kami yang kami tulis disini. Namanya pak Supardi (nama sebenarnya). Kami (terutama saya) sudah pernah melakukan ML beberapa kali dengannya.

Dia sudah beristri dan beranak. Rumahnya disekitaran kampus. Selain jadi satpam dia juga menjadi bapak kost. Terus kenapa dia menjadi gay?

Katanya menjadi gay itu bukan soal sex suka wanita atau laki-laki. Katanya sex itu adalah seni, seni menikmati tubuh manusia. Katanya dia sudah menikmati banyak sekali tubuh manusia. Dari usia 13 tahun hingga usia 33 tahun dia sudah menikmati tubuh wanita dan baru dua tahun ini dia mulai menikmati tubuh laki-laki.

Katanya menikmati tubuh waita itu memang telah menjadi kotrdat laki-laki. Tetapi saat jauh dari wanita dan dia tidak bisa menikmati tubuhnya sendiri menikmati tubuh sesama jenis juga sangat mengasikkan. kesenian dalam tubuh sesama jenis itu berbeda dengan menikmati seni dalam beda jenis kelamin.

Awalnya dirinya juga tidak tertarik kepada sesama jenis. Tetapi ahirnya karena suatu masalah hidup kejadian itu merubahnya.

Setahu saya dan teman teman dia bisa menjadi bot atupun top. Kelihatannya dia menyukai keduanya. Saya sudah pernah bermain top dan bot kepadanya.

Katanya saat kami berbincang-bincang menikmati dan dinikmati sesama jenis itu agak berbeda sensainya dengan menikmati tubuh wanita. Energi dan perasaannya katanya berbeda jauh. Napsu birahinya juga sudah lain. Kalau dengan wanita dia hanya ingin bisa puas disamping memuaskannya tetapi jika bersama sesama laki-laki harus sama-sama puas, harus sama-sama memuaskan, harus sama-sama nakal, harus sama-samaberani dan tanpa harus canggung dan gelisah. Entah itu nyata apa engga karena aku sendiri belum pernah melakukannya dnegan seorang wanita.

Sabtu, 05 Juli 2014

Sailendra Sex berempat di gunung

Langsung saja tanpa aku ceritakan seting tempat. Kejadian itu setelah ujian nasional. Aku dan ramdan tidak perlu belajar lagi karena kami sudah di terima di Universitas ternama. Saat itu aku dna ramadan mengajak Bagus dan teman gay kami yang bernama Upin (nama samaran).

Upin ini orangnya gundul, tinggi tapi kerempeng. Kami kenal dari agus. Intinya malam itu aku berhasil pinjam tenda kepada teman. Jadi kami bisa bermain sepuas hati. Jarang jarang lo bisa bermain ber empat. Biasanya bertiga saja sudah cukup.

Awalnya aku dipasangkan dengan Upin. Upin minta jadi top dan aku jadi bot. Karena gelap ga pakai penernagan sama sekali aku sama sekali ga tahu tubuh upin ini. Saat penetralisir ya biasa-biasa saja lalu saat jari tengahnya upin dimasukkan pantatku rasanya geli-geli bagai mana... jari-jarinya ada bulu-bulunya jadinya menimbulkan sensai-sensai. Jelas aku terangsang berat saat aku mau mengocok penisku oleh si upin ini dilarang, sebelum memegang penisku tangnku selalu di pukulnya.

Jelas saja tidak adil, aku tidak bisa menikmati sensasi yang lebih. Agak marah waktu itu, aku menganggap si upin ini keetrlaluan. Tetapi sensasi di anusku malah menjadi-jadi saat tanggannya di putar-putar. Merinding disko sampai keubun-ubun nikmatnya. Sampai-sampai aku tak memperhatikan apa yang dilakukan Ramadna dan agus di sampingku. Tataku hanya terpejam menikamati anusku, sensistif sekali rasanya penisku malam itu.

Walau nikmat tiada tara tapi karena penisku tidak ada yang menyentuh makan tak kunjung berhenti nikmatnya. Menjadikan peisku sakit menahan tegangan tinggi, karna ga tahannya si upin aku tampar beberapa kali. Habisnya penisku tidak di jamah sama sekali. Cuma pantat dan peunting dan bibir saja yang dijamahnya.

Hingga ahirnya aku di suruh berbaring bukan nungging. Saat mau berbaring itu aku sempat memegang penisku sebentar, rasanya nikmat, tapi sayang si upin ini menarik tangnku dan kedua tangannya memegang kedua tanganku.

Aku tahu posisi berbaring itu agak susah dilakukan tetapi si upin ini menginginkannya. Berlahan-lahan penis upin masuk dan aku baru tahu kenapa, penis si upin ini melengkung seperti pisang ternyata. Menimbukna rasa gesekan sensasi di anus terasa berbeda. Melayang-layang lagi ahirnya. Karena waktu itu yang aku tahu hanya bentuk penis yang lurus.

Berkali-kali aku menikmati sensasi dari si upin ini. Penisku tanpa sengaja ahirnya meluntahkan lahar di tikar karena kenikmatan dan gesekan penis dengan tikar. Sangt nikmat.

Hingga ahirnya si upin juga mengelurakan kenikmatannya. Saat dia minta ganti posisi aku bilang, aku tidak sanggup. Mau bagai mana lagi penisku sudah menyembur keluar.

Ronde kedua terjadi setalah makan roti bersama. Ronde kedua aku dipasangkan dengan Ramadan, karena sudah bisa ya terasa tidak apa-apa. Malah kami tidak melakukan apa-apa dalam keadaan telanjang, kami berdua hanya mengobrol sambil melihat bagus dan Upin, karena Baguslah yang sebenarnya masih terangsang malam itu.

Menjelang pagi aku kebelit kencing aku bangunkan orang yang disampingku yang ternyata si upin ini. Kuajak dia kencing agak jauh dari tenda agar tenda tidak pesing. Bukannya tidur lagi, setalh kencing si upin ngajak main lagi di luar tenda.

Ahirnya bukan aku saja yang main tetapi semua ikut main. Kami berempat bergantian jadi top. sistemnya saat itu satu top tiga top. Jadi siap yang jadi top harus bergantian memasukkan lubangnya ke tiga bot. Dimulai dari aku, Bagus kemudian Ramadan dan kemudian si Upin.

Sepertinya saat si upin jadi top sudah pagi karena aku mendengar azan subuh. Bukan aku saja yang menikmati sensai si upin ini tetapi semunya. Penisnya masuk ke pantan Ramadan,tangan kanannya ke aku dan tangan kirinya ke Bagus. Walau aku mendapat tangan aku akui aku menikmatinya dan Baguspun sepertinya juga. Nyatana kita bertiga ngaceng lagi.

Baru jam 8 kita turun ke bawah. Bukan untuk pulang hanya sekedar mandi dan pup saja. Setelah itu naik lagi menikmati indahnya hari. Besoknya kita baru pulang. Malamnya kami tidak main sex lagi. Habis ada beberapa anak juga yang ikut kemping. Tapi tengah malam tangan si upin meraja lela ke pantat kami hahha...


Oh iiya si upin ini sebenarnya Cuma pedagang sayur keliling

Kamis, 03 Juli 2014

Sailendra Sex di gunung

Sex di gunung terahir kali aku lakukan saat masih di bangku kuliah. Dulu pengguna facebook belum sebnyak ini dan teman gayku hanya 5-6an orang. Salah satunya Ramadan dan Bagus.

di SMA aku masuk dalam beberapa organisasi salah satunya Pecinta alam. Jadi wajar aku suka naik turun gunung. Langganan kami saat SMA masih gunung yang ada di kota kami. Dari sana kita bisa melihat kota lebih indah.

Karena aku cukup sering kesan bersama sehingga suatu waktu aku kesan hanya untuk bermain sex. Yang aku ceritakan ini saat bersama temanku Ramadan menjelang ujian nasional sekolah.

Tak banya yang kami bawa hanya tas yang berisi jaket, roti, minum, rokok dan korek serta senter. Kami bernagkat jam 3 sore setelah tambahan pelajaran dari sekolah. Perjalanan sampai kaki gunung sekitar satu jam. Sepeda motor kami titipkan di rumah penduduk paling dekat. Kami mendaki setelah magrib.

Perjalanan menuju puncak tidak lama hanya 1,5 jam an. Maklum gunungnya tak terlalu tinggi. Sekitar gunung dikelilingi pohon pinus. Aroma daun pinus kering selalu membuatku bergairah.

Tak banyak basa basi sebelum puncakpun kami sudah berciuman mesra. Di bawah batu besar dekat dengan puncak kami mulai melepas baju satu persatu. Aku tahu jarang ada yang naik ke puncak saat hari biasa. Jadi aman-aman saja.

Awalnya aku dulu yang jadi bot karena aku yang mengajak. Tetapi sebelum sampai klimak ganti Ramadan yang jadi bot. Hingga tiba-tiba ada suara langkah disertai gremicik lonceng.

Tentulah kami berdua segera berkemas dan memakai pakian. Kondom dipenisku saja belum sempat aku lepas penisnya sudah masuk kedalam CD. Lalu segera aku dna ramadan loncat menuju atas sambil melihat siapa yang datang.

Ternyata ada bapak yang mengembala 3 ekor sapi. Memang di sekiat sini banyak leguminase untuk pakan sapi di saat musim kemarau seperti ini.  Aku dan Ramadan hanya berjalan sambil menunduk ke penggala sapi sebagai tanda menghormati. Kemudian dibalas oleh bapak pengembala sapi tersebut.

“habis kecicing di sana?” kata bapak itu mengagetkan kami.

“iya pak, kebelet” palasku singkat.

“sudah di basuh apa belum tadi? Sini kalu belum ini ada air.”

“sudah pak.” Sambil lari menjauh. Takut kalau bapak itu tadi telah tahu apa yang kita lakukan tadi. (maaf sebenarnya percakapan menggunakan bahasa jawa murni yang langsung aku terjemahkan kedalam bahasa indonesia).

Sampai di puncak memang tidak ada satu orang pun. Kami beruda bebas melakukan apa saja. Bahkan kegiatan sex telah terjadi setelah makan malam di puncak. Bahkan kami berbugil ria beberapa saat lamanya sambil menikmati rokok.

Menjelang pagi udara semakin dingin dan ahirnya kami mengenakan baju lagi dan sekarang ditambah jaket. kOndom bekas dan bungkusnya sengaja kami bakar malam itu. Lalu aku  dan Ramadan mengobrol panjang lebar berdua di sana.

Tanpa kami sadari dan kami duga bapak penggembala sapi itu naik kepuncak dan ikut mengobrol bersam kami. Untung kami saat itu sudah mengenakan pakaian lengkap. Kami dan bapak itu berbicara banyak sekali. Sebut saja namanya pak Sapi (lupa namanya). Pak sapi memberi banyak petuah kepada kami.

Dia menceritakan kisah seorang pasangan yang melakukan ML disana dan katanya sang laki-laki penisnya menjadi membesar dan ahirnya meledah. Sedangkan sang wanita ahirnya berbadan dua dan melahirkan anak yang menakutkan. Intinya dia mengetahui apa yang kami lakukan dan melarang kami melakukannya lagi. Dongeng hanya akan menjadi dongeng. Nyatanya aku dan ramadan sampai sekarang masih hidup.

Setalah kejadian itu aku masih beberapa kali datang kesana. Bahkan aku pernah main ber empat disana dengan beberpa teman kuliah. Nyatanya kami baik-baik saja.

Kami turun ke kampung sekitar jam empat bersama pak sapi juga. Sampai di rumah penduduk terdekat pas imsak subuh. Pak sapi menyurh kami mandi besar dulu dirumahnya kemudian sholat subuh di rumahnya. Kami ikuti saja apa katanya saat itu. Lalu kami berdua pulang kerumah dan bersekolah.

Lanjut....>  sex berempat di gunung

Sabtu, 28 Juni 2014

Silendra Sex di gorong-gorong

Biasanya aku sering hospotan di blakang lab. Kimia pusat di kampus. Saat dini hari biasanya memang di sana sangt sepi. diseblah selatan tempat hospotan terdapat gorong-gorong yang cukup besar. Seperti saat musim kemaru seperti ini tanahnya sangat kering tanpa ada air.

Malam itu aku chatingan dengan bebrapa teman Fb dan ahirnya ada yang mau aku ajak ML di kampus. Sebut saja dia X, aku sudah mengenal X kok. Dia teman gay ku. Jam 2 pagi dia datang ketempatku hospotan itu lalu aku ajak dia main di gorong-gorong itu yang berada di bawah jalan kampus di samping lap kimia pusat.

Dia hanya berani menurunkan celanya sedangkan aku berani melepaskan celanaku. Baju tetap kami kenakan. Tas yang berisi leptop aku taruh di bawah.  Aku keluarkan kondom dan aku mulai dengan menjilati pantatnya.

Awalnya tidak ada yang sepesial. Aku jadi top dan dia memang bot sejati. Goyanganku membuat X kenikmatan. Penisnya tanpa aku kocok berdiri sempurna dalam kegelapan. Kututup mulutnya untuk mengurangi sura erangnnya.

Hingga tiba tiba... currr.... dari atas ada air yang sedikit berbau alkohol (aku snagt hafal bau alkohol). Aku dan X kaget dan X ku tarik semakin dalam ke dalam gorong-gorong. Lalu cur.... kedua, ketiga dan ke empat yang berbaris berbau alkohol.

Aku yakin ini pasti ulah pemabuk yang ada di kampusku. Aku beranikan diri keluar dari gorong-gorang kearah pancuran kencing itu tanpa celana. Sedangkan X masih ada di dalam.  Semaik dekat semakin tercium bau minuman keras. Ternyata benar dugaanku ada empat pemuda yang mengeluarkan penisnya kedalam gorong-gorong yang tak tertutup.

Aku yang di bawahnya tiba-tiba keluar dri gorong-gorong dan berteriak “Howe...!!!”. bukan aku yang kaget, tetapi mereka. Kencingnya jadi tak beraturan dan mereka berusaha membalik badan walupun kencing mereka belum selesai sehingga kencingnya mengnai teman disampingnya.

“maaf mas, maaf mas. Ga tahan” suara dari salah satu mereka tetapi aku tak tahu yang sebelah mana.

Hingga salah satu dari mereka membalik dan melihatku. Aku tempelakn jari telunjukku ke bibir dan kususrakan “Sttt....” sambil aku peragakan gaya ML. Lalu temannya yang lain juga melihatku dan mereka hanya mengngguk dan mengasih jempol.

Setelah kejadian itu aku kembali ke X. Aku teruskan ML dan aku tak mendengar kepergian keempat orang itu. Setelah selesai ML kami keluar ke arah berlawan kencing-kencing itu (habis jijik). Kita keluar sudah dan berada di pascasarjana.

Kami harus kembali ke tempat sepeda motor kami berjalan kaki.
Disamping tempat sepeda motor kami ternyata keempat pemuda itu mabuk dan tidur-tiduran. Aku tahu orang mabuk itu seperti apa. Jadi kuberanikan diri menggandeng X yang ketakutan dan dengan sampai di depan mereka.

Mereka kaget ternyata kami homo. Merek hanya bilang “homo ya homo ya...”. ku balas saja “iya”. Lalu aku plorotkan celanaku dan kutunjukkan penisku “hayo besaran mana penisku dan penis kalian?” mereka hanya tertawa terbahak-bahak.


X pulang duluan dan aku mengobrol dengan pemabuk2 itu. Itung itung bonus lumayan bisa pegang penis mereka. Walupun tanpa ML dengan mereka.

Senin, 23 Juni 2014

Sailendra Sex di danau kampus


Kampusku memang memiliki sebuah danau buatan. Disisi barat, utara dan selatan danau disedikan tempat hospotan. Kalau siang hari tempat itu memng sangat ramai. Banyak mahasiswa yang menggunakan fasilitas hospotan di sana. Habis selain pemandangan danu di sekitar danu dibuat lahan hijau pepohonan sehingga sangat sejuk diantara panasnya udara.

Berbeda saat malam hari disekitar danau kampusku sangat sepi. Selian banyak nyamuk, kebanyakan lampu di sekiar danau telah hilang dicuri sehingga suasanya sangt gelap. Tetapi bagi penggila fasilitas hospot seperti aku walu gelap aku bantu bawa lampu sendiri.

Malam itu aku memiliki janji dengan salah seorang gay yang baru aku kenal. Dia alumni kampusku yang bekerja di salah satu bank swasta sebut saja X. Sekiatar pukul 10 malam kita bertemu di selatan danau. Hanya di selatan danau saja yang masih ada penerangannya karena di tempat hospotan di san tidak di sediakan colokan.

Saat ketemu ya lumayan lah wajahnya dan dia juga merasa cukup dengan wajhku. Sepeda motor kami taruh di tempat sepeda motor. Sedangkan kami berdua berjalan ke timur di balik sebuah gedung. Di tempat itu tidak ada cctv, gelap tetapi bersih dan berlantai. Disanalah kami berdua bercinta malam itu.

Namanya di luar ruangan kami ya harus cepat menyelesaikannya. Tidak seperti di kamar yang masih bisa bermesaraan. Setalah buka baju dan celana (jika aku main di situ aku masih berani 100% bugil) kami berdua berciuman dan langsung saling mengulum penis. tidak berani mencium anggota tubuh yang lain soalnya sudah diberi autan.  Kemudian dilanjutkan analsex dengan berbagai gaya mulai berdiri, dogy hingga gaya laba-laba secara brgantian.

Saat mulai merasakan kenikmatan tiba-tiba terdengar suara langkah kaki. Deg... jatung kami berdetak. Tanpa berkata apa-apa aku dan X langsung memungut baju kami. X berlari ke utara banguan yang menghadap danau sedangkan aku, Ku beranikan diri dari balik tembok melihat siapa yang datang.

Ternyata benar ada laki-laki (bukan satpam) yang datang. Kuamati dari balik tembok dia semakin dekat. Clingukan lihat kanan kiri melihat keadaan. Dia semakin dekat tetapi aku masih dalam posisiku hingga dia berhenti sekitar 10 meter dari tempatku (gedungnya 40 meteran).

Sepertinya dia tidak melihatku karena di belakangku meng sangat gelap tidak ada penerangan. Sedangkan aku melihatnya karena dia menggunakan penerangan HP.

Kulihat dia mengelurakan penisnya lalu jongkok di sana. Apa yang terjadi.... dia ternyata kencing sambil jongkok. Jangan-jangan dia gay. Tapi aku tidak mau tahu saat itu. Hingga dia menyelesaikan sahwatnya.


Setelah pengganggu pergi aku dan X meneruskan kegiatan kami lagi. Sayangnya X sudah berpakaian lengkap setalah pengganggu itu pergi. Mau tak mau kami meneruskan hanya dnegan bermain oral saja.

Jumat, 20 Juni 2014

Sarat dan ketentua sex gay di luar ruangan ala sailendra


Sebagai pakar sex gay di alam terbuka maka saya akan ceritakan sarat-sarat sex diluar ruangan/outdoor/dialam bebas. Mari.
1.       Yakinakan bahwa anda dan pasangan benar-benar berniat melakukannya. Jangan sampai sudah sampai tujuan tidak jadi, karena akan menyakiti salah satu.
2.       Carilah tempat yang benar-benar sesuai. Sarat tempat-tempat tersebut adalah :
·         Cari tempat yang Sepi jauh dari keramaian. Karena saat melakukan sex sejenis ada orang lewat kita harus berhenti, jika sering-sering berhenti takutnya kelamaan dan hilang hasrat bercinta.
·         Diusaha ditempat yang agak tertutup seperti dibalik pohon, dibelakang tembok, atau di samping mobil.  Hal ini mengurangi terlihat orang, paling tidak orang lain melihat kita sedang mengobrol berdua atau sedang sembunyi saja.
·         Kalau malam hari carilah yang tanpa penerangan.
3.       Kenakan pakaian yang tidak mencolok dan praktis. Seperti saat saya dikampus memakai kemeja, bersepatu, membawa tas dan bercelana panjang.
4.       Carilah waktu yang sesuai, kalau perlu selidiki dulu kebiasaan tempat yang di tuju selama beberapa hari. Seperti saya,
·         sex di dalam kampus hanya saat malam hari
·         sex di gunung dan tempat wisata bukan saat malam sabtu dan malam minggu (bukan malam tanggal merah)
·         sex di sawah, kebun dan hutan produksi pada siang hari saat matahari di puncak langit atau malam hari kalu kamu berani bermain malam-malam disana.
5.       Pikirkan juga posisi sex yang anda inginkan. Jika berdiri saja tentu anda tidak memerlukan alas.

6.       Jangan lupa bawa kondom. Tapi jangan buang kondom dan bungkusnya di sana karena jika ketinggalan anda tidak akan bisa bermain di sana lagi.

Rabu, 18 Juni 2014

Budi, aku bisex

Pada awalnya aku laki-laki biasa yang tidak tertarik dengan sesama laki-laki. Apalagi keluargaku adalah keluarga yang beragama kuat jadi aku dulu berpikir apa mungkin aku akan menyimpang. Tetapi takdir berputar tanpa terkendali. Aku masuk kedalam dunia pecinta sesama jenis walau aku tak yakin 100% apa benar aku seorang bisexual.

Inilah ceritaku. Sama dengan teman-teman yang lain yang aku temui dan dikenalkan oleh temanku sendiri. Kamilah gay dan bisex. Biar tidak susah-susah sebut saja aku Budi (malas mencari nama samaran).

Saat itu pertengahan semester 3 perkuliahan. Aku sangat galau karna kekasihku Sarinah (Sari) memutuskan hubungan kita setelah 6 tahun kita jalani walau tanpa sepengetahuan keluarga kita. Aku saat itu masih sangat mencintai sarinah, tetapi jarak lah yang ahirnya berbicara dan membuat cinta kita juga berahir.

Seminggu lebih hati ini begitu hancur. Makan tak enak tidurpun sama sekali tak bisa. Begitu lamanya kisah kita berdua telah terjalin tanpa sekalipun ada pertengkaran lalu tiba-tiba putus. Rencana pernikahan pun sebenarnya sudah kami tata sekian jauhnya karena kami benar-benar serius menjalani hubungan itu. Tapi kenyataannya hubungan itu ahirnya musnah dengan alasan kami sudah berjauhan. Aku kuliah di sini dan dia kuliah di sana. Setahun berhubungan jarak jauh membuat pendewasaan bagi kita berdua dan dewasa itu pula yang memisahkan jalan kita.

Singkat cerita, siang itu sahabatku Tomo menghiburku. Dialah sahabat dekatku selama kuliah di sini. Tubuhnya berotot bagai Hercules, dadanya besar malah seperti dada cewek, apalagi bisa digerak-gerakkan ala binaragawan. Beberapa kali aku memang sering cerita kepadanya, hanya kepadanya, tentang kehidupan percintaanku.

Di siang yang dilanda hujan deras, Tomo datang ke kostku. Sebenarnya aku menyuruhnya datang kalu hujan sudah reda, tetapi dia datang saat itu juga. Alhasil bajunya basah semua saat sampai di kost ku. Hingga ahirnya aku pinjami handuk, jaket dan kolor, habisnya semua baju dan celanaku tidak ada yang muat padanya.

Singkat cerita lagi, aku mencurahkan kegalauan padanya. Kuceritakan semua sesal, kebenaran dan kasih sayangku terhadap Sari kepada Tomo. Walu mungkin Tomo mengetahui dan sudah mendengarnya sebelumnya.

Lalu Tomo memelukku seperti dia memeluk seorang cewek. Awalnya biasa saja dan tidak punya pikiran apa-apa. Namanya juga orang sedih.

Lalu tanpa minta ijin dengan sangat beraninya memandangku dari mata ke mata. Entah setan apa yang datang dia menenangkanku dan tiba tiba mencium bibirku. Mungkin saat itu aku sedang dalam kebodohan atau kegoblokan, di cium oleh Tomo yang sama-sama cowok malah diam saja. yang jelas yang aku rasakan saat itu adalah kehangatan, seperti aku mencium keponakanku, ada rasa sayang, gemas, kasihan dan berjuta rasa yang tak tahu dari mana datangnya.

“maaf Bud, bukan maksut menciummu. Habisnya kamu banyak ngomong itu-itu terus, aku bosan. Setelah aku cium berhenti kan?” kata tomo menyindirku. Aku memang langsung diam. Walau ciumannya tak sampai 5 detik tetapi getarannya berjam-jam.

Setelah setan ciuman itu datang ganti setan sex menghadang. Awalnya aku masih bisa berpikir jernih sejaman lebih lalu setan sex menyetrumku secara mendadak. Hujan sudah mulai reda, penghuni kostku pergi semua meninggalkan aku dan Tomo. Tomo pun berniat pulang karena aku udah diam dan shok akan ciuman tadi.

Tomo berniat ganti baju dan mengenakan baju basahnya lagi. Saat dia melepas pakaiannya aku melihat dadanya yang besar dan sangat bidang, setan sex itu membuat mataku buta. Dada Tomo seperti dada cewek begitu sexy dan menggoda. Entah setan sex itu dari mana datangnya yang jelas penisku sudah terlalu ereksi.

Saat Tomo hendak memakai pakaian setengah basahnya aku mendekatinya. Aku tatap wajahnya dan dia juga menatapku. Mata bertemu mata dan kami saling mendekat. Kuremas dadanya dan entah siapa yang memulai kami berciuman. Lalu tidak usah di ceritakn lagi apa yang terjadi.

Aku sama sekali tidak paham kenapa tiba-tiba aku bisa melakukannya dengan Tomo. Siang itu pertama kalinya aku melakukan hubungan sex. Belum pernah aku melakukan tindakan bodoh itu. Dengan sari pun aku masih bisa menahan, tetapi kenapa tiba-tiba dengan Tomo aku sama sekali tidak bisa menahannya.

Penyesalan terberat itu ada di dalam hati. Apalagi setelah selesai, setelah cairan putih kental keluar dari ujung kepala merahku. Aduh menyesalnya tidak bisa dibendung. Tetapi Tomo lah yang membantuku berdiri dan malah menghilangkan rasa sesal yang seharusnya bisa membawaku ke jalan yang benar lagi.

Hari-hari setelah itu tomo semakin sering ke kostku. Bukan saja bercerita atau mengejarkan tugas kampus Dia juga merayuku dengan berbagai cara hingga kejadian itu terulang dan terulang lagi. Hingga ahirnya aku menyerah dan membiarkan hal buruk itu masuk kedalam diriku berulang-ulang.

Tomo itu sangat lihai. Awalnya sekedar main di kost ku, lalu mulai merangsang dengan gombalan-gombalan cinta. Dicuminya tubuhku walau aku sudah menghindar. Diremas-remas pula selangkanganku. Hingga jurus terahirnya menunjukkan dadanya yang besar, bidang dan bisa bergerak sendiri. Saat itulah aku menjadi goyah dan kejadian itupun ahirnya terulang lagi, lagi dan lagi.

Sekarang aku menikmatinya saja. entah bagimana bisa hilang sifat ini. Yang penting aku harus menikah dengan cewek itu saja, tak peduli aku bisa main dengan cowok. Sekarng aku dan Tomo sudah membuat hubungan yang terikat batin dan jiwa. Sampai sekarang kami masih jalan walau dilihat dari luar kami terlihat seperti teman saja.

Pertennyaanya sekarang untuk para penbaca. Siapa diantara aku (Budi) dan Tomo kekasihku yang menjadi bot dan siapa yang jadi top? Ayo tebak.

Minggu, 15 Juni 2014

Sailendra Cinta yang lain

Cintaku dengan bagus ternyata ada yang mencemburuinya. Yaitu Ramadan. Semnjak aku melakukan sodomi dengan Bagus aku memang menjadi jarang bermain oral dengan ramadan. Dan jujur saat itu aku memang sedang tergila-gila dengan bagus.

Hingga suatu malam Ramandan mengajakku keluar melihat bulan purnama di tengah sawah. Disanalah dia menceritakan hasrat bercintanya denganku. Karena saat itu aku sedang tidak tertarik denggannya aku menolaknya. Tetapi dia terus memohon dan memohon.

Hingga aku menawarkan agar dia mau aku sodomi sebagi saratnya. Awalnya dia menolak dan ahirnya dia menerimanya. Dibawah bulan purnama ditengah sawah Ramandan menagis nagis kesakitan. Sayang hanya katak yang mendengarnya dan akupun puas menikmatinya.

Setalah malam itu ramadan malah menjahuiku tetapi aku biarkan saja. aku saat itu masih memiliki bagus yang lebih dewasa dan penisnya lebih indah dari pada milik Ramadan. Tak begitu ingat berapa lama kami jauhan hingga suatu hari di rumah Bagus aku malihat Ramadan juga. Bagaspun mengajak aku dan Ramadan bercinta siang itu. Seperti layaknya bercinta bertiga itulah yang kami lakukan.

Pokoknya setalah hari itu bagas mengingtkan kalu sex seperti ini hanya untuk kepusan saja bukan untuk mencari cinta. Mungkin karena itu hingga sekarang akutak pernah meiliki Bf. Dan malah menikmati freesex dengan saipapun. Malah aku menjadi semakin liar dari waktu kewaktu.

Selama duduk di bangku SMA aku sudah pernah ML dengan 4 orang selain Bagus dan Ramadan. Padahal kotaku itu tidak besar seperti solo dan jogja. Selain itu alat komunikasi yang ada juga masih Hp yang setandar. Facebook dan internet baru aku punya saat masuk bangku kuliah. Tetapi aku sudah berpetulang cinta.

Setalah ini aku ceritakansex-sex liarku di alam terbuka tidak di kamar. Karena aku tahu kalian pasti ingin mengetahui kenikmatannya.

Senin, 09 Juni 2014

Sailendra Cinta pertama dalam gay

Setelah kejadian kenikmatan disodomi dan menyodomi di pasar aku menjadi ketagian. Sayangnya aku sudah tidak pernah bertemu dengan orang tersebut lagi. Sedangkan Ramadan tidak pernah mau melakukannya dengnku. Katanya takut itu bukan laki-laki. saat itu kita masih sering melakukan oral bersama walau tidak utuh setiap hari.

Sebulan setalah masuk SMA ahirnya aku bertmu dia lagi.  dia yang memperkosaku di pasar. Secara tidak sengaja aku berpapasan dengnnya saat bernagkat ke sekolah. Sayangnya kami tidak sempat berbicara sama sekali. Tetapi aku kagum kepadanya karna setelah pulang sekolah saat itu dia sudah berada di depan sekolahku dan mengajakku kerumahnya.

Di kamarnya lah aku melakukan yang namanya sex dengan rasa cinta. Dimulai ciuman-ciuman liar, oral, sedotan dalam punting dan banyak lagi hingga aku saat itu benar-benar puas. Setelah selesai bukannya kami segera pergi tetapi kami malah bemesraan dan berusaha saling mengenal. Sebut saja dia Bagus.

Genggaman tangan, usapan halus pada tubuhku olehnya sangat membuatku sangat nyaman. Terkadang aku manja padanya dan terkadang dia manja padaku walupun dia 5 tahun lebih tua daripada aku. Saat itu aku sangat bahagia dan sangat mencintainya. Aku dan dia selau bergntian jadi tob dan botnya.

Kamar yang hanya di sekat triplek tibis berpintu gorden itu tidak membuat kami kawatir. Rumahnya sepertinya selalu sepi jam-jam itu. Bapak dan ibunya bekerja serabutan dan baru pulang sore. Dia sendiri bekerja sebagi buruh dari subuh hingga jam 12 siang di salah satu toko dekat pasar saat kita bertemu pertama kali.

Hampir setiap hari aku pergi bersamanya. Menikmati persetubuhan di kamarnya dan tidur siang dikamarnya tanpa sehelai kain. Hampir satu tahun aku jalani dengnnya dan itu membuatku menjadi hampir gila.

walaupun wajahnya tidak tampan tetapi karena pengalaman sex dengannyalah membuatku selalu betah. penisnyapun tidak besar dan tidak begitu menarik. hanya saja waktu itu hanya dialah tempat melampisakna napsu sex ku, bukan Ramadan lagi.